Nov 11, 2010

Legong Lasem

Legong ini yang paling populer dan kerap ditampilkan dalam pertunjukan wisata. Tari ini dikembangkan di Peliatan. Tarian yang baku ditarikan oleh dua orang legong dan seorang condong. Condong tampil pertama kali, lalu menyusul dua legong yang menarikan legong lasem. Repertoar dengan tiga penari dikenal sebagai Legong Kraton. Tari ini mengambil dasar dari cabang cerita Panji (abad ke-12 dan ke-13), menceritakan tentang keinginan raja (adipati) Lasem (sekarang masuk Kabupaten Rembang) untuk meminang Rangkesari, putri Kerajaan Daha (Kadiri), namun ia berbuat tidak terpuji dengan menculiknya. Sang putri menolak pinangan sang adipati karena ia telah terikat oleh Raden Panji dari Kahuripan. Mengetahui adiknya diculik, raja Kadiri, yang merupakan abang dari sang putri Rangkesari, menyatakan perang dan berangkat ke Lasem. Sebelum berperang, adipati Lasem harus menghadapi serangan burung garuda pembawa maut. Ia berhasil melarikan diri tetapi kemudian tewas dalam pertempuran melawan raja Daha.
Tarian ini dibawakan oleh Keni Kurniasari sebagai Condong & Garuda, Puteri Miranti Ningrum sebagai Raja Lasem, dan Manik Permatasari sebagai Rangkesari.

Legong Kuntul




Legong Kuntul termasuk dalam jenis Legong non-dramatik yang menggambarkan keanggunan burung bangau di tengah sawah. Setelah lama tidak ditarikan, pada tahun 70-an, tarian ini direka kembali berdasarkan ingatan oleh ibu Reneng dan Anak Agung Raka Saba. Melodi dan gerakan yang sangat khas memperindah keseluruhan tarian yang sangat klasik ini.



Tari Pendet


Tari Pendet mengawali pagelaran Metamorfosa Legong di Bumi Sangkuriang Bandung. Dibawakan oleh Vivi Azhar, Riri Azhar, Ayomi, dan Putu Widi, dalam balutan kain Pendet dipadukan dengan selendang tari Tenun, menjadi corak unik yang cantik. Bokor sebagai wadah tempat bunga-bunga dihiasi dengan untaian janur karya grup Sang Putu.

Bharatnatyam Dance Workshop

Belajar tari India dengan Ms. Neha Pattel dari USA. Kali ini Bengkel Tari bekerja sama dengan Tabla, ternyata workshop ini banyak diminati. Dari sesi terecana cuma 2 jam, molor hingga 4 jam, karena antusiasme peserta!